Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 17 Januari 2011

Nitrous Oxide System

NOS ( Nitrous Oxide System ) merupakan suatu senyawa gas yang tersiri atas dua bagian Nitrogen dan satu bagian Oksigen. Kandungan Oksigen yang dimiliki NOS adalah 36% dari total berat NOS itu sendiri.
Didalam ruang bakar, Nitrous Oxide memisahkan diri menjadi Nitrogen dan Oksigen. Jika bercampur dengan bahan bakar, Oksigen akan membantu pembakaran. Pada tekanan tinggi, sekitar 800psi, Nitrous Oxide berbentuk cairan. Botol dan tabung yang menampungnya tentu harus cukup kuat. Jika katup tabung tidak bekerja dengan baik, cairan akan merembes keluar dan langsung berubah menjadi gas lagi.Nitros Oxide sangat peka terhadap perubahan panas. Pada saat bertekanan menjadi sangat membahayakan. Jika terkena anggota tubuh, maka anggota tubuh akan beku dan putus. Hal ini lazim disebut frost bite, yaitu hal yang sering dialami para pendaki gunung pada ketinggian 5000 km diatas permukaan laut.
Jika semburan gas mengarah sumber api, akan tercipta kombinasi pendinginan dan tekanan gas oksigen yang ideal untuk pembakaran, sehingga terjadi letupan. Efek pendinginan ini diperoleh dari penyerapan panas untuk menguapkan cairan Nitrous Oxide. Tetapi kondisi ini tidak mudah terjadi. Gas ini bukan bahan bakar dan tidak akan terbakar dengan sendirinya. Untuk membakarnya diperlukan sumber api. Hal inilah yang menyebabkan legal digunakan untuk kendaraan bermotor. Pada mesin, aliran gas ini biasa dikontrol oleh katup solenoid. Pasokan bahan bakar juga harus diperbanyak, gar tidak terjadi pembakaran miskin dan terjadi overheating. Dampaknya adalah piston menjadi meleleh.
Selain memasok oksigen tambahan ada keuntungan lain bila menggunakan alat yang telah lama dikenal oleh kalangan otomotif ini. Dalam keadaan cair dan gas, volume NOS ini sangat minim. Sehingga tidak mengganggu aliran udara dan BBM yang masuk melalui intake manifold. Tetapi di dalam ruang bakar, NOS akan mengembang. Kompresi dan energi akan tercipta jauh lebih tinggi. Hasil akhir, jumlah bahan bakar yang dibakar akan bisa lebih banyak dan tenaga mesinpun bertambah. Keuntungan lain, gejala detonasi dan overheating dapat dikurangi. Ini berkat campuran bahan bakar, udara, dan NOS. yang masuk ke dalam ruang bakar jauh lebih dingin. Sifat inilah yang tidak dapat kita peroleh bila menggunakan sistem pemampat udara turbo.
Apapun jenis sistem suplai BBM pada mesin mobil, entah itu mobil yang masih karburator ataupun yang telah menggunakan injector, kedua-duanya tetap dapat mengaplikasikan NOS, hanya saja proses instalasinya berbeda. Ada 2 jenis instalasi untuk NOS, yaitu sistem Basah (Wet) dan Kering (Dry). Masing-masing instalasi tersebut memiliki peralatan / kit yang berbeda.
1. Sistem Wet NOS : Proses penyemburan antara BBM dengan gas Nitrous Oxide bercampur dan ditembakkan secara bersamaan ke ruang bakar mesin lewat injector khusus. Dalam sistem wet pada mesin karburator, campuran antara BBM dan gas NOS harus disetting melalui ukuran spuyer / jet, agar perbandingannya pas, karena bila terlalu banyak gas NOS ke sistem pembakaran dibandingkan BBM maka mesin bisa jebol, sedangkan jika terlalu banyak BBM dibandingkan gas NOS, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal (efektifitasnya berkurang). Untuk penggunaan NOS di mesin karburator maka dibutuhkan lagi alat tambahan bernama Spray Bar.
Proses aplikasi sistem ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :
* Sistem Single Point : Sistem ini menggunakan satu saluran untuk mencampur NOS dengan BBM.
* Sistem Direct Port : Sistem ini menggunakan saluran terpisah pada tiap silinder untuk menembakkan NOS dan BBM secara bersamaan
2. Sistem Dry NOS : Proses penembakkan gas NOS dan BBM dilakukan secara terpisah, Nozzle NOS disambungkan langsung menuju ruang pembakaran secara terpisah, sedangkan bensin tetap melalui jalur sendiri pada injector ataupun karburator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar